Selasa, 08 Januari 2013

Industri Petrokimia


A.    Pengertian Industri Petrokimia

Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Indusrtri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia, perusahaan petrokimia lokal terbesar adalah Pertamina. Industri petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak dan gas bumi antara lain Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur, Kilang Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah. Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :
a.                   Industri petrokimia hulu
mengolah produk dasar (produk primer) menjadi produk setengah jadi (produk antara). Contoh : Methanol, Etilena, Propilena, Butadina, Benzena, Toluena, Xylena, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasolina, Pirolisis Fuel Oil.

b.                  industri  petrokimia hilir
mengolah produk setengah jadi menjadi produk yang siap pakai. Contohnya seperti plastik, pelarut (seperti solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon dll.


Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu:
1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan  dasar petrokimia
2. mengubah bahan dasar menjadi produk setengah jadi
3. mengubah produk setengah jadi menjadi produk akhir

B.     Bahan Dasar Petrokimia

Bahan baku terbagi kedalam dua jenis, yaitu bahan baku yang berasal dari kilang minyak dan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi. Bahan baku yang berasal dari kiliang minyak diantaranya adalah :
        Fuel gas
        Gas propane dan butane
        Mogas
        Nafta
        Kerosin/ minyak tanah
        Gas oil
        Fuel Oil
        Short residue/ waxy residue

Bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diantara adalah:
        Metana (CH4
        Etana (C2H6)
        Propana (C3H8)
        Butana (n-C4H10)
        Kondensat (C5H12 – C11H24)

Bahan baku yang berasal dari kilang minyak diperoleh dari Kilang Minyak Cilacap, Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan dan lain sebagainya. Sedangkan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diperoleh dari Lapangan Gas Arun, Lapangan Gas Badak/ Bontang, dan Lapangan gas Natuna.
           


Tapi secara umum, ada tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia yaitu:

1.                  Oelofin
Oelofin adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi oelofin diseluruh dunia mencapai milayaran kg pertahun.. Olefin yang paling banyak diproduksi adalah:
·      Etilena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:
a.       Polietilena, merupakan plastic yang banyak dioproduksi yang banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Dalam industri  plastik polietilena digunakan sebagai bahan dasar, tapi ditambahankan bahan tambahan lainnya seperti bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.
b.      PVC atau polivinilklorida : plastik yang digunakan untuk pembuatan pipa paralon dan pelapis lantai
c.       Etanol (alkohol) : digunakan senagai bahan bakar atau bahan setengah jadi untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetat
d.      Etilena glikol : digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil didaerah beriklim dingin
·      Propilena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:
a.       Polipropilena, digunakan sebagai tali dan karung plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena.
b.      Gliserol, digunakan sebagai bahan kosmerik (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin)
c.       Isopropyl alcohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain misalnya membuat aseton

·      Butadiena
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetis dan nilon


2.      Aromatik
Bahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya. Pada industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:
·      Benzena
Adalah senyawa kimia organik yang berupa  cairan  tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis.
Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah:
1. stirena : untuk membuat karet sintetis
2. kumena : untuk membuat fenol
3. sikloheksana : untuk membuat nilon


·      Toulena

Toluena, dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma sepertipengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai pelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan  karena sifatnya yang memabukkan.

·      Xilena

Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar  xilena adalah asam tereftalat untuk bahan dasar pembuatan serat.

3.      Syn-Gas (gas sintetis)

Gas sintetis merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:
·      Amonia
Ammonia dibuat dari gas nitrogen dan hydrogen. Pada industri petrokimia gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen diperoleh dari gas sintetis.
·      Urea
Dibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk urea juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.
·      Methanol
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, Dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.
·      Formaldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang berbentuknya gas. Dalam bentuk  cair dikenal sebagai formalin, dalam bentuk  padatan yang dikenal paraformaldehyde atau trioxane
        Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.Dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam air disebut formalin, yang berfungsi sebagai pengawet. Selain itu digunakan juga untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem



C.    Manfaat Petrokimia

1. Aspal
Salah satu produk petrokimia misalnya aspal. Kita semua pasti mengenal dan merasakan manfaatnya. Apa jadinya jika jalan tidak dilapis aspal? dimusim hujan becek, dimusim kemarau berdebu. Kegunaan lain aspal digunakan untuk pelapis tanggul, pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket batubara.
2. Lilin
Hampir disetiap rumah tangga mengenal adanya lilin, yang digunakan sebagai cadangan bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan nama Hard Semi White Wax dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk penerangan, kedua jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan mebel.
3. Polytam PP (Polipropilena Pertamina)
Kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia adalah produk yang sangat memasyarakat. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan bahan polytam PP. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP, yaitu Fill Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.
4. Methanol
Methanol dapat digunakan sebagai lem untuk industri polywood (formaldehyde/adhesive) bahan baku untuk pembuatan dimetil-tereptalate, methylamines, methycloride, methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel, bahan pelarut jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida, dehidrator gas alam, dan sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi berkesinambungan.
5. Petrolium Cokes
Hati-hati dengan produk satu ini bukanlah sebagai minuman, atau merupakan saudara kandung coca-cola yang di America serikat populer disebut Cokes. Bila cokes diproduksi dengan bahan dasar tanaman cola, maka petrlium cokes terdiri dari dua macam yakni; Green coke merupakan produk samping dari proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak. Green coke bermanfaat sebagai bahan baku Calcined coke, yang berfungsi sebagai reduktor dalam proses peleburan timah, bahan bakar padat atau bahan penambahan kadar karbon pada industri logam. Satunya lagi adalah Calcined coke berguna sebagai elektroda dalam proses pengolahan aluminium pada industri Kalsium Karbida (CaC2), bahan baku industri elektroda grafit, bahan bakar padat atau bahan penambah kadar karbon pada industri modern, dan sebagai unsur pengisi pada industri baja (sebagai karbon).
6. Solvent
Pertamina memproduksi lima macam solvent, yakni;
·   Low Aromatic White Spirit (LAWS) yang berguna sebagai pengencer cat dan vernis, pelarut untuk warna cetakan, industri tekstil (printing), bahan pembersih (dry cleaning solvent), bahan baku pestisida.
·   Special Boiling Point (SBP-XX) yang berguna sebagai adhesive dan pelarut karet, pelarut pada industri (cat dan tinner, tinta cetak, industri farmasi seperti perekat pada salonpas), industri kosmetika.
·   Special Gas Oil, digunakan pada industri farmasi, khususnya pembuatan pil kina, sbagai solvent dalam proses ekstraksi kulit kina.
·   Minasil-M, digunakan sebagai industri cat, thinner vernis, industri tinta cetak, industri karet dan adhesive, dan industri farmasi.
·   Pertasol CA dan CB, petasol CA banyak digunakan sebagai pengencer pada cat, lacquers, venis, pelarut dan pengencer pada tinta cetak, komponen dalam proses pembuatan karet pada pabrik ban dan vulkanisir, adhesive seperti lem/gum, industri farmasi (kosmetika) dan industri cleaning dan degreasing. Sedangkan Pertasol CB banyak digunakan sebagai pengencer pada cat, lascuers, vernis, pelarut dan pengencer tinta cetak, dry cleaning solvent printing pada tekstil.
7. Processing Oil
Processing Oil terdiri dari dua macam yakni Minarex – B yang berguna sebagai; pertama, sebagai processing oil pada industri telapak ban kendaraan bermotor, bantalan jembatan, sol sepatu kanvas dan sol karet cetak. Kedua, platicizer secunderpada industri selang PYC, kulit imitasi, sol lentur cetak PVC, dan sebagai palarut pada industri tinta cetak. Paraffinic Oil 60 dan 95 bermanfaat sebagai processing oil pada telapak ban, sepatu dan sol karet, karpet karet, pipa plastik, pengganti dioktilptalat pada industri tinta cetak.

8.  Penggunaan Dalam Industri Pupuk Dan Pestisida
Produk amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar digunakan sebagai pupuk pertanian, Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida, pelarut dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia seperti senyawa carbamate, thiocarbamate, surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.


Keanekaragaman produk petrokimia diatas menunjukan bahwa kehidupan umat manusia sulit dipisahkan dari hasil-hasil minyak bumi. Hari demi hari, minggu demi minggu, produk petrokimia selalu menjadi dambaan kehidupan kita.

5 komentar: